Posts

Showing posts from 2018

Temanku (sudah) Menang dan Tenang

Senin pertama di bulan Desember cukup buruk. Hari ini benar-benar buruk, setidaknya untukku dan beberapa teman-temanku. Sore ini kami dikagetkan dengan berita kepergian teman kami yang tidak pernah kami harapkan. Seperti baru kemarin aku menulis tentang temanku yang sedang berjuang melawan monster jahat, sepertinya masih segar harapan serta doa-doa yang aku panjatkan untuk kesembuhannya, juga seperti baru kemarin aku melihat keyakinan akan kesembuhannya membara berapi-api di mata kedua orang tuanya. Takdir adalah takdir. Skenario sudah dibulatkan jauh sebelum kami dilahirkan. Kepergiannya jelas membawa lubang besar dan basah untuk kami--orang-orang yang pernah tersentuh akan kehadirannya—Namun kami tidak dapat berbuat banyak, bahkan tidak ada yang bisa kami lakukan kecuali membiarkannya pergi menuju kebahagiaan lain entah dimana, tapi jelas bukan di atas tanah tua ini.  Kami sebisa mungkin mengerti akan pilihannya yang memilih untuk mengakhiri penderitaannya. Mungkin dia se...

Temanku (Sedang) Berjuang

Image
                  Kehidupan akan terus berlanjut entah kamu lelah atau tidak, sakit atau sehat, dan lain-lain. Waktu akan terus bergulir dan bergulir. Kamu tidak akan bisa menahannya, tidak ada pula remote kontrol untuk memberhentikan, mengulang, mempercepat dan memperlambat apa saja yang akan terjadi dalam kehidupanmu.                          Hari ini, aku dapat mengunjungi teman sebayaku. Teman kuliahku, teman baikku. Ia menempati salah satu kasur di rumah sakit Dharmais ruang HCU. Keadaannya sangat tidak pernah aku sangka. Tangannya membesar, jari-jari tangannya membengkak, lebam dan berbecak biru. Sangat menyesakkan dada melihatnya terbaring seperti itu. Sekedar membuka mata pun ia harus berjuang. Bahkan bernapas, ia sudah sering lupa untuk mengambil udara. Rambut hitam tebalnya sudah dicukur dari pertama kali ia akan menjalani operasi. Ra...

Kawan Baru

1. Ada jam bulat menempel di pertengahan tembok menjadi saksi perbincangannya terhadap dinding, “Apakah kau bersedia menjadi kawanku?” tanyanya pelan. “Sebab kau mati, dan dingin. Tak punya rasa, juga tak memiliki tanggung jawab untuk membalas harapan-harapanku. Jikalau suatu hari nanti aku kecewa atas kamu, aku akan sesegera mungkin memelukmu, atau bahkan membenturkan kepalaku ke arahmu.” Lanjutnya disahuti suara detakan. 2. Dinding bergeming angin-angin kipas bertiupan “Percuma saja,” remehnya. “Tidak. Tidak ada yang percuma. Percayalah, kau lebih baik dari apapun yang ku punya sekarang.”

Sleep Paralyshit Takes Me Nowhere

Around 04.05 AM this morning, I forced myself to wake up since I had a very very bad dream and it was worse when I couldn’t move my body at all. They say it was sleep paralysis, so that was my third or fourth sleep paralysis in this week. It’s sound crazy, isn’t it? how can I have sleep paralysis very often?! Now it’s 05.03 AM. I’m still awake and decide to write, My eyes seem very heavy to open, I know I am too tired to stay awake yet I’m scared every time I shut my eyes. I’m scared of the thought I can’t wake my body up. Moreover, those horror dreams are haunting me all the time. I think about the thing I’d done before I went to sleep last night. I remember I went to sleep around at 02.00 AM after I did unnecessary thing.. I cannot tell y’all what I did, but I can make sure it was the bad habit of mine. Lately, I’ve done that thing a lot and I don’t even know why.. oh I remember last night I blamed someone for something I did. I know, I know it’s not right to blame ...

Rindu yang Berulang

1.             Rasa itu datang menjalar keseluruh penjuru             Seperti angin tenang menembus halus hingga ke paru             Menerjang-nerjang bagai amukan peluru             Terbesit kesenangan namun biasa membawa pilu             Ya, perkenalkanlah dia yang menyebut dirinya sendiri rindu 2.             Layang-layang itu terbang sembarang             Tanpa tahu arah, mereka pergi menghilang             Dia menatap lalu bergumam pada bayang             “Siapa yang a...

.365 days ago.

              Memang benar adanya sebuah perkataan yang menyatakan bahwa manusia tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi di setiap menit, bahkan dikecepatan saat kelopak mata berkedip sekalipun dalam hidupnya. Semua, segala sesuatu bisa saja berubah, entah menjadi lebih baik atau lebih buruk daripada apa yang sudah direncanakan sebelumnya.   Manusia adalah makhluk komplit dan sempurna diantara makhluk-makhluk yang Tuhan ciptakan. Memiliki akal dan perasaan adalah unsur yang membuat indahnya menjadi seorang manusia. Dengan akal, kita bisa menimbang untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan, sementara dengan perasaan, kita mendapatkan sesuatu tak kasat mata yang dengan ajaibnya membuat kita lebih hidup .  Bicara tentang apa saja yang bisa terjadi dalam hidup ini membuat aku menyadari satu hal ; bahwa setiap hari adalah sebuah awalan dari sesuatu yang baru. Terhitung mulai dari kita membuka mata di pagi hari, itu bisa menjadi sebuah...

The Drama

Image
                Akhirnyaaa, 1 semester sudah terlewati dengan sangat tidak terasa. Menjadi seorang mahasiswa tentu saja tidak semudah yang pernah aku bayangkan sebelumnya. Banyak beban dan tanggung jawab yang harus ditanggung, entah itu untuk orang sekitar atau untuk diri sendiri. Yeah, semester 4 akhirnya sudah berlalu dengan cerita-cerita unik yang ada di dalamnya.Tepat di awal semester, aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa tidak akan ada lagi air mata untuk sesuatu yang tidak jelas. Dan.. nyatanya semua itu hanya omong kosong belaka, sulit rasanya tidak menitihkan air mata disaat banyak sekali beban yang kadang tidak bisa aku kendalikan ; baik itu beban tugas kuliah, organisasi ataupun masalah pribadi. Sebenarnya, aku ingin menceritakan salah satu mata kuliah yang ada di semester 4 ini, yaitu Drama. Sesuai dengan namanya, mata kuliah Drama memiliki cerita nano-nano yang menjadi salah satu alasan m...

Bulan di Selasa Malam

Halo, bertemu lagi dengan hari Selasa. Entah mengapa semua terjadi tanpa sadar di hari Selasa. Aku pun tidak menyadarinya sebelum menulis ini semua. Malm ini, aku melihat bulan dengan bulat sempurna menggantung di langit yang gelap namun tidak terlalu pekat. Bulan dengan gagah muncul diantara para bintang yang tidak begitu banyak namun masih terlihat kilatannya. Dia, malam ini terlihat sangat sempurna dengan warna oranye yang sedikit ke merah-merahan. "Indah," kata kami serempak yang tadi duduk di sebuah bangku kayu panjang di warung makan kecil. "Ayo pergi mendekat!" seruku kepada mereka, pun mereka setuju dan kami segera pergi mendekat kepada bulan. Pergi ketempat pertama, aku merasa kurang senang karena bulan masih terlihat sangat jauh. Mendarat ke tempat selanjutnya, kami hanya berputar-putar karena tidak juga menemukan tempat yang sesuai. Setelahnya, kami menyadari bahwa semakin lama sang bulan semakin kabur dimakan oleh awan yang entah datang dari su...

Leaf

The sky looks more grey The star doesn ’ t come up and neither the cloud Empty like her mind Cold as her heart Moon is her favourite thing but tonight the moon cannot amuse her Her thought is extremely complicated Divided into two choices Between what she should do and what she wants to She finally choose, to be the leaf that falls from the tree Blowing freely, until she goes down at some unknown places She has no choices; However, she still has a slight hope to be understood.