Posts

Showing posts from 2019

The Dust on My Mind #3

I write this in the middle of the night, thinking about 2019 that will end very soon.  2019 has been teaching me many lessons. This year is beautifully a mess, but I am grateful for what this year offered me. 2019 is like a roller coaster, but I guess everyday is a roller coaster since we will always face ups and downs.  Despite all, I get many blessing this year. I lost someone I loved, I found someone to love, I trapped in the dark tunnel, and I found a light that guided me to go to a better place. Once again, I am grateful. I wrote about my anger in my previous post, it is like my habit to reread what I’d written. I feel ashamed to read that post again since I realized how could I be so ungrateful, and weak? I learned that there are many ways to live the life, so why do I choose to hurt myself by doubting my worth? my value; by pointing all my fault to the universe. Thus, since today I decide to be strong, stronger than ever. To be tough. To accept everything th...

untitled letter to this universe.

Here I am (again and again). I am full of anger right now. I've been in this dark place like thousand times, and I still do not know how to escape from the evil side of this universe. I yelled to this world, million times, but it seemed like it did not hear my sickening complains. I don't know, I don't fucking really know why it keeps driving me insane. Can this world just let me slip away? did I do something wrong? where? can this world just whisper to me where I went wrong instead of punishing me over and over again. I'm tired. I really am tired of this curse. It may seems simple, yet it takes my serenity away. There are a lot of people which live with similar case as me, but they can escape from it quickly, so why can't I get the same chance as them? Did I do something bad in the previous life? or maybe this universe hates me so fucking much? why they torture me this bad? why God gives me so much pain which I cannot handle mentally? don't I deserve what I ...

The Dust on My Mind #2

Image
I don't know why I feel like this night will be a long night for me. Lately, I am busy with my thesis since I need it to be done sooner or later. However, I have my own style to finish it; 5 minutes to do my thesis, and more than 20 minutes I use to play around with the internet. Nevertheless, in the last minute before I re-open my thesis, I went to my File Explorer because I looked for something I needed in the old folder. I opened the old file, the name of that folder is 2017. Yeah, it is all my picture when I was in 2017. There are many kind pictures of me during that year. I saw my face. My own fucking face. It was cringe, but I kinda like myself at that time than myself in this year. IDK I feel like I was good at that time. I can't say 2017 is the best year for me, but I can say in that year every splendid things happened. Sweet and sour moments happened, yet everything seemed fine to me. Long hair, (almost) clear skin, and so on. I miss those things. I wish I can reca...

cerita pendek #3

Terdiam ia, terpana akan mewahnya sinar bulan yang malam ini menyapa. Angin berhembus, menampar kulitnya, perlahan namun pasti, terkoyak kehangatan tubuhnya. Ia lemaskan jari-jari lentiknya, lalu ia remas daging berselimut kulit lengan. Bergetar tubuhnya, mengatup-ngatup mulut lebar dan bibir tebalnya. Ia tidak mendongak ke atas, takut-takut sesuatu berputar diatas matanya, sebab sudah biasa ia gunakan langit sebagai proyektor dari memori dalam kepalanya. Lantas ia meluruskan pandangannya, memusatkan pada satu titik, sayangnya tak jua ia dapatkan. Perasaannya kalut. Pilihan menjelma bagaikan ranting pohon yang sedang tumbuh menjadi beberapa cabang yang tak bisa ia kendalikan banyaknya. Ia menggeleng kepalanya kuat. Berharap dapat menggeserkan apa saja yang menjadi beban dalam dirinya. Penyesalan. Waktu yang terbuang percuma. Air mata yang sudah jatuh ke tanah kering. Air liur yang ia keluarkan ketika hendak mengecup. Semuanya. Bagaimanapun ia tak sanggup. Tak bisa ia h...

The Dust on My Mind #1

I cannot understand why this universe forces us to choose one thing when they   can give us all without difficulty. Lately, I’ve been hit by a story of my friends. I feel miserable for them. However, I can do nothing since I have no super power to control everything. To control something unseen, yet powerful. Feeling. Affection. Love. They are mad. Insane. No one can understand them, yet they are magical. Amazing. Powerful. Something that everyone need to survive. To feel alive. Nevertheless, everything has two sides. Whether you like it or not, this life cannot give you everything without a question mark; without sacrifice.  Maybe. I think that is how life teaches us. We cannot always get what we want. If we want it, we should take it with its consequences. You can run but you cannot hide, babe.  That’s it. this life always offers you many options. For I think the life has no rights to run your life and I think the life does not want to be bothered to choose ...

cerita pendek #2

“sudahlah,” tegasnya. “tulisan ya tulisan. Ia berbaris namun tidak bergerak. Mati. Kata itu mati.” Tambahnya lagi, bengis. Tidak tahu saja dia bagaimana kata-kata yang orang itu tulis mengepul dari hatinya. Bergejolak, lalu ia berdetak seirama denyutan nadi. Mengalir berbarengan darah segar dalam tubuh mungilnya hingga menguliti pikirannya. Terus dan menurus menekan saraf motoriknya, ia tarik pelatuknya sampai jari-jari membiru karena menahan ledakan-ledakan. Begitu saja kau membacanya? Dingin dan acuh seolah kata-kata yang orang itu rangkai adalah tai hitam yang muncrat ke kertas putih. Tidak tahu saja dia, rasa sayang yang tadinya hangat melebihi sinar matahari itu redup dan padam karena baru saja kau lecut tulisannya. Kau preteli jantungnya dengan sebilah belati tajam tak kenal ampun. Retak sudah hatinya sampai-sampai kepingan halusnya pun menembus kulit tebalmu. “selamat tinggal,” suaranya lantang tanpa ragu.

cerita pendek #1

Jam tangan bulat berdetak memecah keheningan malam. Jarum panjang menunjukkan pukul 9, wanita itu duduk dengan diam. Di seper-empat malam kala itu, dengan hanya cahaya seikhlasnya dari bulan purnama dan semburat oranye dari neon teras halte bus ia bernapas pelan. Ia menengadahkan kepalanya, melihat dan menangkup bulir-bulir air yang turun dari cakrwala di atas telapak tangannya. Hujan pertama di tahun baru. Hujan Januari itu menyeret beberapa memori beku dalam otaknya. Tersimpan rapih berdasarkan kadar kebahagiaan yang dirasakan. Tak pelak beberapa memori kesedihan masuk nominasi dalam jajaran sepuluh besar kenangan terbaik di dinding pikirannya. Ia meletakkan satu, dua, tiga kaset memori yang siap ia putar dalam teater tua kepala sempitnya. Tatapannya nanar dan kosong, namun mulutnya tak berhenti untuk mengembangkan senyuman, beberapa kali ia tertawa hingga bergumam. Suaranya lalu berenang bersama udara. Mungkin jika ada orang lain duduk di sampingnya, mereka akan menganggap...

lapar

aku selalu saja percaya bahwa kamu lapar lapar akan sesuatu yang tidak pernah bisa aku penuhi hampir saja aku menyerah akan kelaparan kamu namun sekarang, detik ini aku belajar bahwa memang begitulah sifat kita, manusia selalu kurang puas selalu lapar selalu meminta sesuatu lebih dan lebih entah mengapa mungkin memang Tuhan menanamkan sifat seperti demikian karena Ia ingin menguji seberapa bersyukurnya kita akan apa yang sudah Ia berikan aku suram, namun tidak juga menemukan jawaban pasti aku merasakan beberapa luapan emosi tetapi semuanya bias. Tidak ada alasan yang tepat untuk menjabarkan semua kesuramanku. aku seolah buta akan apapun dan yang aku tahu aku menginginkan kehadirannya kamu jari-jari lentik kamu sorot mata kamu senyum menggemaskan kamu kamu aku. ingin. kamu. sekarang. aku ingin menjadi egois tapi dewi batinku menyeretnya dengan paksa menamparku meneriaki aku ; bahwa dunia tidak hanya berputar dalam porosku beberapa hari ini aku menyadari...