lapar

aku selalu saja percaya bahwa kamu lapar
lapar akan sesuatu yang tidak pernah bisa aku penuhi
hampir saja aku menyerah akan kelaparan kamu

namun sekarang, detik ini aku belajar
bahwa memang begitulah sifat kita, manusia
selalu kurang puas
selalu lapar
selalu meminta sesuatu lebih dan lebih
entah mengapa
mungkin memang Tuhan menanamkan sifat seperti demikian karena
Ia ingin menguji seberapa bersyukurnya kita akan apa yang sudah Ia berikan

aku suram, namun tidak juga menemukan jawaban pasti
aku merasakan beberapa luapan emosi
tetapi semuanya bias.
Tidak ada alasan yang tepat untuk menjabarkan semua kesuramanku.
aku seolah buta akan apapun
dan yang aku tahu
aku menginginkan kehadirannya

kamu
jari-jari lentik kamu
sorot mata kamu
senyum menggemaskan kamu
kamu
aku. ingin. kamu. sekarang.

aku ingin menjadi egois
tapi dewi batinku menyeretnya dengan paksa
menamparku
meneriaki aku ;
bahwa dunia tidak hanya berputar dalam porosku

beberapa hari ini aku menyadari
bahwa
aku sama laparnya dengan kamu.

Comments

Popular posts from this blog

cerita pendek #2

The Dust on My Mind #2

Bullying Behaviour of Akito in Fruit Basket Season 2